Kepada Yth :
Kaum Muslimin wal Muslimat yang dirahmati Allah SWT.
Di
T e m p a t
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Sebagaimana telah kita maklumi bersama, Ilmu pengetahuan sungguh demikian luas. Demikian pula dalam ilmu Islam, Ilmu agama Islam sungguh tidak bisa terbatas. Di dalam mempelajari, mengkaji serta menela’ah Ilmu agama Islam sungguh dihadapkan dengan berbagai macam benturan serta rintangan yang luar biasa. Terlebih di zaman sekarang, ajaran Islam terkontaminasi berbagai budaya tradisi baru (istilah bid’ah) yang menjauhkan dari ajaran Ulama. Yang lebih memperihatinkan lagi, di sekitar kita banyak sekali pemahaman Islam yang terkesan akal-akalan yang pada akhirnya Islam mengalami abrasi, pengikisan dari karakter aslinya.
Beralih ke sisi yang lain, bagaimana dengan kesungguhan kita mempersiapkan diri untuk sebuah perjalanan yang PASTI kita alami? Sejauh mana persiapan kita untuk sebuah perjalanan yang 1 hari disana setara dengan 1.000 tahun dunia saat ini? Siapkah bekal kita untuk sebuah perjalanan yang abadi? Tidak lain tidak bukan, ini adalah tentang perjalanan di akhirat setelah kita wafat.
Adalah jawaban setiap kita, bila ditanya “Cintakah kita kepada Allah?”, maka pastilah kita akan menjawab “YA”. Jika cinta kita itu pasti selain dengan cintanya kepada anak dan istri bersungguh-sungguh mempersiapkan yang terbaik, maka tentu kecintaan kita kepada Allah (seharusnya) akan membuat kita juga bersungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk perjalanan abadi ini.
Pertanyaannya, sudahkah kita mempersiapkan bekal terbaik untuk akhirat kita? Sudahkah kita menjadi pribadi yang cukup baik ibadah dan akhlaknya untuk disambut dengan sukacita di akhirat kelak? Sudahkah kita memiliki bekal “tabungan harta” yang cukup untuk kehidupan akhirat kelak?
Wallahu a’lam bishawab.
semoga tulisan biasa ini, bisa bermanfaat . . . Aamiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.